Nama saya, Rinto Nababan, umur 34 tahun, dan istri saya Ester br. Gurusinga. Dan kami dikaruniai Tuhan dua orang anak. Dan anak kami yang paling kecil sudah terlebih dahulu dipanggil Tuhan. Dan saat ini kami tinggal di Perumnas Simalingkar, Medan.
Ini adalah kesaksian saya, bagaimana saya bisa sampai kepada pemberitaan “Pesan Akhir Zaman” ini, bagaimana saya menerimanya dan mempercayainya.
Pada waktu malam, sekitar pukul 20:45 WIB, pada bulan Juli 2008, saya memutar radio Teladan FM Medan. Dan kebetulan siaran yang saya dengarkan adalah seorang hamba Tuhan yang bernama Itok Rumbayan yang akan mengakhiri khotbahnya pada malam itu. Sebab sudah enam bulan beliau khotbah di Teladan FM, dan yang saya dengarkan itu adalah khotbah beliau pada seri yang terakhir di Teladan FM. Dan siaran yang saya dengarkan itu pun bukan khotbah lagi, tetapi undangan beliau kepada pendengar agar menghadiri Bible Study yang mereka adakan setiap hari Sabtu sore di Perumnas Helvetia, Medan.
Saya pun pergi mengahadiri Bible Study tersebut. Dan setelah selesai, saya diberikan kaset-kaset CD khotbah yang disiarkan di radio Teladan FM dan juga buku-buku khotbah dari seorang hamba Tuhan yang bernama “William Marrion Branham”.
Saya memutar kaset-kaset CD khotbah tersebut dan juga mempelajari buku-buku khotbah Saudara Branham ini.
Yang membuat hati saya tertarik dan percaya kepada PESAN yang disampaikan Saudara Branham ini adalah, begini :
Sudah lama ada tersimpan pertanyaan di dalam hati saya, mana sebenarnya gereja yang benar untuk diikuti di tengah-tengah banyaknya gereja didunia ini. Dan ada sebuah permohonan saya kepada Tuhan, “Sekiranya Tuhan tampilkan seorang hamba Tuhan, untuk menyatakan kepada dunia bahwa gereja inilah yang benar, maka saya akan mengikutinya!!!
Doa saya terjawab saat ini. Dalam khotbah-khotbah Saudara William Branham inilah inti dan kesimpulan yang saya dapat, beliau katakan, “kalau kamu ingin mencari gereja itu dengan kebenaran Firman Tuhan, bahkan gereja di mana anda berada saat ini ujilah dengan Firman yang tertulis. Dan bila kau dapati gereja itu menolak satu kata dari Firman yang tertulis, keluarlah dari sana. Tidak peduli sesungguh-sungguh apa kamu dalam gereja anda. Bila anda sudah menguji gerejamu dan kau dapati gerejamu menolak atau tidak mengindahkan satu kata saja dari yang tertulis, maka kamu pun akan turut dihukum di dalamnya.”
Perkataan-perkataan Saudara William Branham ini mengguncang jiwa saya. Saya uji gereja saya dengan Firman yang tertulis, dan saya saksikan perkataan Saudara William Branham ini di tengah-tengah kumpulan kami yang dulu, di hadapan gembala dan seluruh jemaat yang hadir saat itu.
Dan mereka menolak kesaksian saya, dan mulai menjauh dari saya. Namun di hati saya ada sukacita yang luar biasa. Kini aku tahu lewat perkataan Saudara William Branham ini bahwa gereja yang saya cari-cari selama ini, sudah saya dapatkan, yang berdiri di atas Firman Tuhan kata demi kata. Dan sekarang saya masuk dalam “Pehimpunan Iman Rajawali Terbang” yang percaya dan menerima setiap Firman Tuhan.
Sungguh di luar dari pikiran manusia, bagaimana cara Tuhan memanggil saya di zaman ini. Mendengarkan khotbah pada seri yang terakhir dan pada menit-menit berakhirnya khotbah tersebut, bahkan khotbah pun tidak saya dengarkan lagi. Oh, luar biasa tangan Tuhan memanggil anak-anak-Nya.
Demikian kesaksian saya.